Korupsi itu banyak jenisnya, bisa penyimpangan uang, wewenang, bisa juga korupsi waktu. Tapi apa sih kira-kira penyebab seseorang itu korupsi?
1. Faktor Internal (Tujuan Hidup)
Ilustrasi diatas merupakan hal yang mendasar bagi setiap manusia yang hidup di dunia yang terkadang memiliki pemikiran dan tujuan yang sama dan berkumpul menjadi suatu golongan.
Seorang koruptor pun pasti punya rasa tolong menolong yang tinggi untuk dapat berguna bagi keluarganya, maupun bagi golongan tertentu, dan itu merupakan hal yang lumrah.
Makanya korupsi merajalela dimana-mana. Karena hampir semua orang bahagia apabila dapat membantu orang lain, dan hampir semua orang bahagia apabila status sosialnya melebihi orang lain.
Namun ada yang salah disini..
Yang salah adalah dia tidak pernah memasukkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya, termasuk tidak pernah memasukkan nama Tuhannya kedalam hati kecilnya.
Namun, apabila seseorang memiliki tujuan hidup dan menemukan makna dari kehidupan ini, maka itu akan berimbas pada tingkah laku, ambisi, hawa nafsu dan cita-citanya juga, seperti dalam ilustrasi dibawah ini.
Ketika kita tahu bahwa kita akan kembali pada-Nya, itu akan menjadi pengingat kita bahwa hidup didunia ini hanya sementara, dan isilah hari-harimu dengan hal yang berguna yang dapat membuat kedua orangtuamu tersenyum bahagia melihat dirimu yang tumbuh sesuai harapan mereka.
Tidak berakhir di penjara seperti koruptor-koruptor saat ini, yang dapat memalukan nama keluarga dan menimbulkan dosa karena telah mengambil hak orang lain.
2. Faktor Eksternal
Pernahkah kalian bekerja dalam penuh tekanan atau kondisi tertentu yang dapat merubah pola pikir dan tindakan kalian tanpa disadari ataupun disadari?
Ya, lingkungan memang merupakan salah satu faktor pencetus yang dapat merubah pola pikir seseorang, yang tadinya baik menjadi jahat, yang pintar menjadi licik, yang rendah hati menjadi iri dengki, maupun sebaliknya. Kadang jika kamu ingin melihat sifat dan watak seseorang, kamu bisa melihat dari siapa teman bergaulnya sehari-hari, entah itu di lingkungan sekolah, kampus, maupun lingkungan pekerjaannnya. Karena bisa jadi, lingkungan itu pulalah yang menyebabkan terbukanya kesempatan untuk korupsi.
Jadi , jangan salah pilih dalam bergaul dan menentukan tujuan hidup ya teman-teman :)
1. Faktor Internal (Tujuan Hidup)
Penanya: Sebenarnya tujuan hidup kamu itu apa?
Saya : Ingin berguna bagi orang lain
Penanya: Orang lain itu siapa?
Saya : Yaaa yang membutuhkan.. bisa keluarga, teman sekitar, ataupun organisasi saya
Penanya: Jadi, jika keluargamu susah ekonominya, kamu akan mengangkat harkat derajat mereka dengan cara apapun?
Saya : *terdiam*
Ilustrasi diatas merupakan hal yang mendasar bagi setiap manusia yang hidup di dunia yang terkadang memiliki pemikiran dan tujuan yang sama dan berkumpul menjadi suatu golongan.
Seorang koruptor pun pasti punya rasa tolong menolong yang tinggi untuk dapat berguna bagi keluarganya, maupun bagi golongan tertentu, dan itu merupakan hal yang lumrah.
Makanya korupsi merajalela dimana-mana. Karena hampir semua orang bahagia apabila dapat membantu orang lain, dan hampir semua orang bahagia apabila status sosialnya melebihi orang lain.
Namun ada yang salah disini..
Yang salah adalah dia tidak pernah memasukkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya, termasuk tidak pernah memasukkan nama Tuhannya kedalam hati kecilnya.
Namun, apabila seseorang memiliki tujuan hidup dan menemukan makna dari kehidupan ini, maka itu akan berimbas pada tingkah laku, ambisi, hawa nafsu dan cita-citanya juga, seperti dalam ilustrasi dibawah ini.
Penanya: Jadi, apa tujuan hidupmu sekarang?
Saya : Tujuan saya hidup untuk membuat orang tua saya bangga telah melahirkan saya ke dunia ini dan untuk mencintai Allah SWT, karena suatu saat saya akan kembali pada-Nya.
Penanya: Lalu, apakah kamu cinta terhadap Tanah Airmu?
Saya : Sebenarnya saya tidak tahu apakah saya cinta atau tidak, tapi yang saya tahu, ketika ada orang yang berusaha menjelek-jelekkan negara saya, amarah saya meledak, ketika lagu Indonesia Raya diperdengarkan, hati saya bergetar.. Hal itu akan berlaku sama apabila ada yang menjelek-jelekkan Tuhan dan orang tua saya.. Jadi, saya berusaha untuk tidak membuat Tuhan, orangtua, dan negara saya marah kepada saya karena hal-hal bodoh yang saya lakukan..
Ketika kita tahu bahwa kita akan kembali pada-Nya, itu akan menjadi pengingat kita bahwa hidup didunia ini hanya sementara, dan isilah hari-harimu dengan hal yang berguna yang dapat membuat kedua orangtuamu tersenyum bahagia melihat dirimu yang tumbuh sesuai harapan mereka.
Tidak berakhir di penjara seperti koruptor-koruptor saat ini, yang dapat memalukan nama keluarga dan menimbulkan dosa karena telah mengambil hak orang lain.
2. Faktor Eksternal
Pernahkah kalian bekerja dalam penuh tekanan atau kondisi tertentu yang dapat merubah pola pikir dan tindakan kalian tanpa disadari ataupun disadari?
Ya, lingkungan memang merupakan salah satu faktor pencetus yang dapat merubah pola pikir seseorang, yang tadinya baik menjadi jahat, yang pintar menjadi licik, yang rendah hati menjadi iri dengki, maupun sebaliknya. Kadang jika kamu ingin melihat sifat dan watak seseorang, kamu bisa melihat dari siapa teman bergaulnya sehari-hari, entah itu di lingkungan sekolah, kampus, maupun lingkungan pekerjaannnya. Karena bisa jadi, lingkungan itu pulalah yang menyebabkan terbukanya kesempatan untuk korupsi.
Comments
Post a Comment